A Point Pertama “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku- cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS.Al-Maidah (5):3).

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Nabi Muhammad Saw merupakan utusan Allah dan menjadi rasul terakhir pembawa risalah kehidupan. Ajaran yang dibawanya kemudian dikenal dengan sebutan Islam, yang berarti keselamatan. Islam diajarkan dengan kedamaian, dan juga mengajarkan kedamaian. Slogan Islam Rahmatan Lil 'Alamin menjadi dasar kedamaian itu. Semuanya tidak terlepas dari apa yang telah diajarkan nabi yang awal perjuangan Islam, sang nabi menemui jalan yang sukar, berliku dan penuh tantangan. Mengajarkan ajaran kasih dan penuh cinta kepada sanak keluarga, masyarakat setempat serta lingkungan sekitar, dengan asumsi diterima lapang dada, respon positif dan sambutan hangat. Ternyata faktanya jauh panggang daripada mendapat banyak pertentangan. Umat Islam saat itu diuber-uber. Siapa saja yang mengikuti nabi, akan mendapatkan intimidasi dari orang-orang Quraisy. Tidak sedikit yang dilukai dan dizolimi, semua perlakuan yang diterima oleh assabiqunal awwalun sangat menguji keimanan. Sebagaimana contoh sahabat Bilal yang perutnya diletakkan batu besar dan dijemur di padang pasir yang tandus, dibawah terik mentari yang panas. Dipaksa untuk kembali murtad dari ajaran Islam. Hingga ia dibebaskan Abu Bakar ash-Shiddiq. Atau seperti Abu Bakar sendiri yang wajahnya babak belur dipukul Quraisy saat membela nabi tercinta. Sebenarnya apa yang membuat kafir Quraisy begitu benci dengan ajaran Nabi Muhammad Saw? Bukankah Islam disebarkan dengan damai dan tanpa paksaan? Siapa saja boleh masuk ke dalam Islam, begitu pun siapa saja berhak keluar dari Islam, jika memang itu pandangan hidupnya. Tidak ada paksaan dalam agama. Hingga konstitusi di negara Indonesia pun berkaca demikian, tidak boleh mengintervensi siapapun, individu manapun, untuk memeluk suatu agama secara paksa. Menurut Ahmad Syalabi, setidaknya ada lima faktor yang menyebabkan kaum Quraisy menolak ajaran nabi, diantaranya adalah1. Mereka tidak dapat membedakan kenabian dan kekuasaanSatu diantara alasan kaum Quraisy menolak nabi adalah kealpaan mereka terhadap Islam. Mereka mengira bahwa diutusnya Nabi Muhammad Saw dengan membawa Islam untuk mengambil alih Makkah dan sekitarnya. Kaum Quraisy khawatir ajaran yang semakin banyak pengikutnya ini akan menggulingkan kekuasaan mereka terhadap kakbah, yang juga berdampak kepada aspek ekonomi. Padahal nabi mengajarkan kemurnian akidah, berusaha memberikan pencerahan dan kebenaran tentang Ketuhanan. Poin ini mengajarkan bahwa seseorang harus memiliki sikap kritis dan kemampuan berpikir yang baik untuk merespon sebuah gejala sosial di masyarakat agar tidak salah dalam bertindak dan bersikap. Kaum Quraisy bertindak gegabah dan bersikap keliru dalam merespon ajaran Nabi Muhammad Saw. Tindakan amoral dan diskriminatif oleh mereka terhadap umat Islam pada waktu itu menunjukkan kejumudan dan kemunduruan peradaban mereka sendiri. 2. Ajaran nabi menyerukan kesetaraan hak antara bangsawan dan hamba sahayaAlasan lainnya mereka menolak ajaran Islam adalah status sosial yang sama. Nabi mengajarkan bahwa semua manusia itu sama dalam pandangan Allah Swt, yang membedakan adalah keimanan dan ketaqwaannya. Ajaran ini jelas ditentang kaum Quraisy yang memang melihat sesuatu itu dari derajat sosial, kekayaan harta, maupun jabatan di Quraisy tentu tidak akan setuju jika harus duduk bersama budaknya, makan makanan yang sama, hidup berdampingan apalagi interaksi sosial yang rukun. Mereka bertindak sebagai raja yang berkuasa terhadap hamba sahaya. Sehingga muncul stigma di masyarakat, yang kaya semakin kaya, yang miskin tetapi miskin. Kesenjangan seperti inilah yang ingin dihilangkan oleh nabi melalui ajaran Islam yang suci. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

Setelahdakwah terang-terangan yang dilakukan Nabi pemimpin Quraisy mulai menghalangi dakwah Rasul.Berbagai ancaman, gangguan dan hinaan yang datang bertubi-tubi dan kaum kuffar dan musyrikin seakan mewamai petjalanan dakwahnya bersama kaum muslimin. Menurut Ahmad Salabi, ada 5 faktor yang mendorong orang-orang Quraisy menentang

Ikrimah dikenal sebagai pemuda Quraisy yang gagah berani dan seorang penunggang kuda yang mahir. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda jika turunnya surah al-Quraisy [106] ayat 1-4, adalah cara Allah memuliakan suku Quraisy. Kemuliaan suku Quraisy ini juga disebutkan Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Muslim. ''Sesungguhnya Allah memuliakan Kinanah di atas Bani Ismail dan memuliakan Quraisy di atas Kinanah, dan memuliakan Bani Hasyim di atas Quraisy, dan memuliakan Aku Muhammad di atas Bani Hasyim.'' Berikut alasan mengapa Allah SWT memuliakan suku Quraisy sumber Pusat Data RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Pemmikiranekonomi dalam islam bertitik tolak dari Al Quran dan Hadis yang merupakan sumber dan dasar utama Syariat Islam. Nejatullah Siddiqi telah membagi sejarah pemikiran ini menjadi tiga periode, yaitu periode pertama/ fondasi (Masa awal Islam – 450 H/1058 M), periode kedua (450-850 H/1058-1446 M), dan periode ketiga (850-1350 H/1446-1932 - Pada 616 Masehi, kaum kafir Quraisy bersepakat memboikot umat Islam dari Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Bani Hasyim dan Bani Muthalib sebetulnya juga merupakan suku Quraisy, tetapi mereka telah memeluk Islam. Sedangkan kaum kafir masih menyembah berhala. Pemboikotan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy berlangsung selama tiga mengapa kaum kafir Quraisy melakukan pemboikotan terhadap umat Islam? Baca juga Sumber-sumber Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Awal konflik Suku Quraisy adalah suku bangsa Arab keturunan Ibrahin yang tinggal di Mekah. Penamaan Quraisy sendiri berasal dari nama Fihr yang merupakan leluhur Nabi Muhammad. Mayoritas suku Quraisy merupakan kaum pedagang perantara, yang menghubungkan antara Syam di utara dan Yaman di selatan. Syam adalah pusat perdagangan yang terhubung dengan Laut Tengah dan Eropa, sementara Yaman terhubung ke India dan Tiongkok. Berkat pekerjaan tersebut, Quraisy menjadi suku terkemuka di Mekah sejak sebelum Muhammad lahir. Suku Quraisy terbagi menjadi beberapa klan yang masing-masing memiliki tanggung jawab berbeda atas kota Mekah dan Ka'bah. Kemudian setelah Muhammad lahir, terjadilah beberapa konflik antarpemimpin klan. Sebagaibahan renungan dan untuk menjadi pengajaran kita, perlu rasanya kita semak sejarah masa silam. I. Kronologi Gerakan Islam vs Gerakan Nasional dan Sosialis. 1905 Persatuan Saudagar Batik Muslim didirikan oleh H Jamhari. 1908 Dr Wahidin Sudiro Husodo mendirikan ———————— BudiUtomo. 1909 Sarikat Dagang Islam (SDI)-didirikan Muhammad SAW diangkat menjadi utusan Allah saat usianya 40 tahun. Mulai saat itu, beliau senantiasa mengenalkan Islam ke seluruh lapisan masyarakat. Baik secara sembunyi-sembunyi, hingga secara terang-terangan. Dakwah Nabi Muhammad ini dimulai dari keluarganya dan meluas hingga ke masyarakat secara yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ini tidak berlangsung sebentar. Beliau berdakwah kurang lebih selama 23 tahun. Yaitu 13 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah atau setelah hijrah. Di samping itu, Allah juga memberikan banyak tanda, mukjizat, dan dalil untuk mendukung dakwah siapa sangka kalau dakwah yang begitu baik dan sempurna masih memiliki penentang. Bahkan dari kalangan kaum Quraisy, kaum yang merupakan keluarga Rasulullah sendiri. Ada beberapa hal yang diduga sebagai alasan mengapa kaum Quraisy menolak masuk Islam, beberapa di antaranya adalah1. Takut pengaruh dan kekuasaan yang dimiliki menghilangSebagian kaum Quraisy memiliki pengaruh dan kekuasaan yang bagus di kaumnya. Mereka khawatir jika mereka mengakui Islam dan masuk ke dalamnya, maka pengaruh dan kekuasaan yang mereka miliki akan orang yang menolak Islam ini adalah Abu Lahab, Ummu Jamil, Walid bin Mughiroh, Utbah bin Rabiah, Harits bin Qais, dan Abdullah bin Ubay bin Khawatir status ekonomi dan sosialnya memudarAlasan lain yang membuat para pemuka Quraisy menolak masuk Islam adalah karena ekonomi dan status sosial. Orang-orang ini khawatir kalau mereka masuk Islam, maka ekonomi dan status sosial yang telah mereka miliki akan satu yang menolak Islam karena alasan ini adalah Umayyah bin Khalaf. Bukan hanya menolak Islam, dia juga menjadi salah satu orang yang menentang dakwah Islam bertentangan dengan agama nenek moyangAda juga orang yang menolak Islam karena tidak sesuai dengan agama nenek moyang yang selama ini mereka yakini. Mereka merasa yakin bahwa agama nenek moyang yang selama ini mereka ikuti sudah menjadi ajaran yang percaya bahwa menyembah berhala adalah ajaran terbaik yang diwariskan oleh nenek moyang. Kaum Quraisy yang menolak dakwah Rasulullah karena alasan ini adalah Abu Jahal dan Ash bin Perasaan iri, dengki, dan angkuhPerasaan iri, dengki, dan angkuh juga menjadi salah satu alasan kaum Quraisy menolak Islam. Mereka menganggap bahwa seharusnya Allah tidak menjadikan Muhammad sebagai utusan-Nya. Mereka percaya bahwa mereka lebih baik dan lebih layak menjadi rasul. Orang-orang yang beranggapan seperti di antaranya adalah Walid bin Mughirah dan Musailamah orang-orang Yahudi menganggap bahwa kaum merekalah yang lebih pantas menjadi Nabi terakhir. Karena itu, mereka menolak Islam karena Nabi terakhir yang diutus Allah ternyata tidak berasal dari salah satu orang di golongan itu, ada pula Amr bin Abd Wudd yang menolak Islam karena merasa dirinya tidak layak menjadi pengikut seseorang yang usianya lebih muda darinya. Saat Islam datang, Amr bin Abd Wudd sudah berusia 100 Tidak percaya dengan ajaran dan konsep dalam IslamAlasan lain yang menyebabkan seorang Quraisy menolak Islam adalah karena ajaran dan konsep yang diajarkan dalam Islam tidak sesuai dengan apa yang mereka percaya. Misalnya saja Ubay bin Khalaf dan Ash bin Wail yang menganggap bahwa hari kebangkitan tidak ada dan tidak beberapa alasan yang menjadikan kaum Quraisy menolak dakwah dan menolak untuk mengikuti ajaran Islam. Alasan-alasan ini sebagiannya masih ada sampai dengan sekarang. Beberapa orang ada yang menolak Islam karena salah satu atau beberapa alasan tersebut. Penolakan tersebut membuat orang-orang ini terhalang dari menerima hidayah dan rahmat Allah. Berdasarkanalasan inilah mereka menolak keputusan Ali bin Abi Thalib. Menurut pendapat aliran ini yang berhak memutus perkara hanya Allah, bukan melalui arbitrase (tahkim). yang berhak menjadi khalifah tidak terbatas dari suku Quraisy atau bangsa Arab, melainkan semua orang Islam berhak menjadi khalifah dengan sarat memiliki kapasitas dan

- Nabi Muhammad dilahirkan dari sebuah klan yang biasa disebut Bani Hasyim. Nama ini dinisbatkan kepada primus inter pares klan, yaitu seseorang bernama Hasyim. Secara silsilah Hasyim merupakan kakek buyut Nabi lagi ke cabang atas keluarganya, Hasyim adalah putra Abdul Manaf, seseorang yang sangat dihormati di Makkah. Sementara ayahanda Abdul Manaf, Qusai, seturut beberapa sumber tradisional, berasal dari sebuah lembah di Makkah yang paling dekat dengan tempat peribadatan kemungkinan besar Kakbah. Maka nama genealogis Nabi Muhammad bisa dijabarkan sebagai berikut Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusai—seperti sering kita dengar dalam acara Maulid Nabi di Hasyim merupakan bagian dari suku Quraisy. Suku ini diperkirakan menetap di Makkah sejak pertengahan abad ke-5. Sumber-sumber tradisional Arab menyatakan asal-usul suku Quraisy bisa dilacak dari seseorang bernama Fihr bin Malik yang diperkirakan hidup pada abad ke-3. Qusai adalah keturunan ke-6 dari Fihr. Hampir semua sumber tradisional Islam dari abad pertengahan sepakat Qusai adalah orang yang menyatukan suku Quraisy yang terpecah belah sepeninggal Fihr. Sejarawan Peters dalam Muhammad and the Origins of Islam 1994 16 menegaskan hal itu. “Sementara itu para keturunan Ismail tersebut, yang dinamakan Quraisy, pada umumnya hidup tersebar dalam pemukiman yang terserak’ … semua sumber menyebut bahwa Qusai adalah orang pertama dari bani Kinanah yang meraih kepemimpinan, dan yang menyatukan sukunya, Quraisy,’” tulis Peters. Qusai kemudian menjadi sangat disegani dan mendapat tempat terhormat di kalangan suku Quraisy. Apalagi ia punya pengalaman berkelana yang cukup panjang. Menurut beberapa legenda, Qusai telah melakukan perjalanan ke Suriah dan membawa berhala Lata, Uzza, serta Manat ke Makkah. Di kota itu dia menabalkan dewa Hubal sebagai sesembahan dan memasang patungnya di Quraisy Mengambil Alih Sebagaimana diceritakan Karen Armstrong dalam Muhammad Sang Nabi Sebuah Biografi Kritis 2011 71, suku Quraisy kemudian berhasil mengambil alih Kakbah dari tangan suku Khuza’ah yang bertahun-tahun menjadi penjaga “rumah suci” itu dan dianggap gagal menjalankan amanat leluhur. Konon orang-orang Quraisy berhasil mengusir para Khuza’ah lewat “kampanye yang menggabungkan tipuan dan kekuatan.”Sejak itu mereka semakin kuat. Pada saat bersamaan arus perdagangan di Makkah juga kian meningkat. Kota ini memang tidak ideal bagi produksi pertanian, tapi sangat strategis sebagai kawasan niaga. Daya tarik Kakbah sebagai pusat ziarah spiritual turut berandil memajukan perekonomian kota. Dalam kata-kata Armstrong, “[Kakbah] menciptakan suatu iklim yang amat menyenangkan untuk perdagangan” hlm. 72. Suku Quraisy juga berhasil menjaga kota Makkah tetap stabil. Para elite Quraisy menjalin kerja sama dan membangun persekutuan dengan beberapa suku badui penggembala di sekitar Makkah. Dengan aliansi itu, para saudagar dan peziarah terjamin keamanannya. Paling tidak, mereka bisa terbebas dari penyerbuan atau penjarahan yang kerap dilakukan suku-suku badui di semenanjung Arab. Reputasi Quraisy, karena itu, semakin melejit di antara suku-suku besar lain di jazirah Arab. Hampir tidak ada suku yang berani mengganggu Makkah dan mereka biasanya segan untuk berperang melawan Quraisy. Dengan faktor-faktor tersebut, Makkah di bawah kendali para keturunan Qusai menjadi entitas politik non-kerajaan terkuat di semenanjung Arab. “Menanamkan sifat kenegarawanan yang cerdik dan penuh perhitungan, yang disebut hilm, suku Quraisy menjadi kekuatan terbesar di Arabia selama abad ke-6,” lanjut Armstrong. Tapi sekuat apapun mereka, Makkah tetaplah hanya sebuah kota dan bukan kerajaan negara. Bahkan secara politik mereka pun sangat terfragmentasi. Tidak ada klan yang amat dominan dan masing-masing klan saling berebut pengaruh serta berlomba-lomba mengejar kekayaan. Sementara di sekelilingnya, ada tiga imperium yang bisa menerkam kapan saja. Hal itu membuat suku Quraisy sangat berhati-hati dalam melakukan langkah-langkah politik. Apalagi setelah Abrahah dan pasukannya hampir menyerbu Makkah. Maka, dalam kondisi macam itu, di masa kelahiran Nabi Muhammad, hasrat politik suku Quraisy cuma satu mempertahankan independensi Makkah sembari terus menumpuk pundi-pundi kekayaan.==========Pada Ramadan tahun ini redaksi menampilkan sajian khusus bernama "Tarikh" yang ditayangkan setiap menjelang sahur. Rubrik ini mengambil tema besar tentang sosok Nabi Muhammad sebagai manusia historis dalam gejolak sejarah dunia. Selama sebulan penuh, seluruh artikel ditulis oleh Ivan Aulia Ahsan Redaktur Utama dan pengajar di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, Jakarta. - Sosial Budaya Penulis Ivan Aulia AhsanEditor Irfan Teguh

Denganwafatnya Rasulullah SAW pada tahun 623 M, umat Islam segera membaiat Abu Bakar As-Shiddiq RA, sebagai pengganti beliau. Istilah pengganti ini dalam bahasa Arab adalah Khalifah.Lengkapnya, khalifatu rasulillah atau pengganti Rasulullah. Maksudnya bukan menggantikan posisi kenabian Muhammad SAW, melainkan posisi beliau Nabi SAW sebagai
Muhammad diangkat menjadi seorang nabi dan rasul pada saat usianya 40 tahun 610 M. Sejak saat itu Rasulullah mulai gencar mendakwahkan Islam. Mulanya dengan cara diam-diam dan sembunyi-sembunyi kemudian dengan terang-terangan. Awalnya ia hanya mengajak saudara-saudara untuk memeluk Islam, kemudian merambah ke masyarakat Makkah secara luas. Rasulullah mendakwahkan Islam di Makkah selama 13 tahun 610-622 M. Sementara di Madinah 10 tahun. Total sekitar 23 tahun Rasulullah mensyiarkan Islam ke seluruh jazirah Arab. Puncak dakwahnya adalah saat Fathu Makkah dimana Rasulullah dan kaum Muslim berhasil menaklukkan kota Makkah pada 11 Januari 630 M 10 Ramadhan 8 H. Namun siapa sangka meski dilengkapi dengan mukjizat, dalil, dan tanda-tanda yang terang dari Allah, masih banyak orang yang menolak dakwah Rasulullah. Bahkan menentangnya. Lalu sebetulnya apa yang menyebabkan mereka menolak dan menentang dakwah Islam Rasulullah?Merujuk buku Para Penentang Muhammad saw., setidaknya ada lima motif mengapa mereka menentang dakwah Rasulullah. Pertama, pengaruh dan kekuasaan. Para kafir menolak dakwah Islam yang dibawa Rasulullah karena takut pengaruh dan kekuasaan yang mereka miliki akan hilang manakala menjadi pengikut Rasulullah. Diantara yang menolak Islam karena motif ini adalah Abu Lahab, Ummu Jamil, Al-Walid bin Al-Mughirah, Uthbah bin Rabi’ah, Al-Harits bin Qais al-Sahmi, dan Abdullah bin Ubay bin Salul. Kedua, ekonomi dan status sosial. Mereka menentang Rasulullah karena faktor ekonomi dan status sosial. Mereka khawatir jika memeluk agama Islam, maka ekonomi dan status ekonomi yang selama ini melekat pada mereka akan memudar. Umayyah bin Khalaf Al-Jumahi adalah satu dari mereka yang menentang dakwah Rasulullah karena motif ini. Ketiga, setia dengan agama nenek moyang. Para kafir tidak sudi dan tidak rela memeluk Islam. Mereka berkeyakinan bahwa agama yang benar dan lebih baik adalah agama nenek moyangnya, yakni menyembah berhala, bukan Islam. Mereka menilai Islam bertentangan dengan agama nenek moyangnya. Diantara yang memiliki motif seperti ini adalah Abu Jahal dan al-Ash bin Wail. Keempat, iri, dengki, dan angkuh. Ada juga yang iri dan dengki kalau Rasulullah yang diangkat menjadi seorang nabi dan rasul. Menurutnya, yang pantas dan berhak menerima risalah kenabian adalah dirinya, bukan Muhammad. Al-Walid bin Al-Mughirah dan Musailamah Al-Kadzdzab adalah orang menyatakan hal demikian. “Wahai Muhammad, jika kenabian nubuwwah itu benar, tentu orang yang berhak mendapatkannya adalah aku, bukan engkau. Sebab, aku lebih tua dan lebih kaya daripada dirimu,” kata Al-Walid bin halnya dengan Amr bin Abd Wudd. Ia merasa tidak layak menjadi pengikut seorang yang usianya jauh lebih muda darinya. Ditambah, Amr bin Abd Wudd adalah mantan seorang kesatria pada jaman jahiliyah. Pada saat Muhammad diangkat menjadi nabi, Amr bin Abd Wudd berumur sekitar 100 tahun. Sementara, Salam bin Misykam, Ka’ab bin Asad, Huyay bin Akhthab, dan Ka’ab bin Al-Asyraf menolak dakwah Rasulullah karena dengki. Mereka dengki karena nabi yang diutus Allah dari bangsa Arab, bukan dari kalangan mereka, Yahudi. Adapun Sallam bin Abi Huqaiq memendam kebencian dan kedengkian karena Rasulullah berhasil menyatukan kabilah Aus, Khazraj, dan kabilah Arab lainnya. Kelima, tidak percaya ajaran Islam. Mereka menentang dakwah Rasulullah karena tidak percaya dengan ajaran-ajaran Islam. Misalnya Ubay bin Khalaf dan al-Ash bin Wail. Mereka tidak percaya dengan adanya hari kebangkitan. Mereka berkeyakinan bahwa kebangkitan setelah kematian adalah sesuatu yang tidak logis dan menganggap hal itu khayalan belaka. Bagi mereka, kehidupan hanya ada di dunia ini saja. Begitu pun dengan Syaibah bin Rabiah, seorang Nasrani. Ia tidak percaya dengan kenabian dan kerasulan Muhammad. Bahkan, ia menuduh Muhammad sebagai seorang dukun. A Muchlishon Rochmat
Setelahdakwah terang-terangan itu, pemimpin quraisy muali berusaha menghalangi dakwah Rasul. Semakin bertambahnya pengikut Nabi, semakin keras tantangan dilancarkan kaum Quraisy. Menurut Ahmad Syalabi, ada lima faktor yang mendorong orang Quraisy menentang seruan Islam itu.
JAKARTA— Bangsa kaum Quraisy memiliki keistimewaan seperti disebutkan dalam surah al-Quraisy. Keistimewaan ini terkait dengan sejarah panjangnya sejak masa Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail AS yang berhasil membangun rumah Allah SWT Ka'bah. Syekh Ahmad Syakir dalam Mukhtashar Tafsir Ibn Katsir, menyebutkan beberapa keistimewaan bangsa Quraisy, di antaranya negara yang aman untuk tempat tinggal suku Quraisy, kemuliaan kaum dan penduduk Makkah di antara manusia lain, tempat berdirinya Ka'bah, dan penghormatan manusia kepada bangsa Quraisy. Kemuliaan suku Quraisy juga digambarkan dalam hadis Rasulullah saw, yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah telah memilih Ismail menjadi anak Ibrahim dan Dia telah memilih keturunan Kinanah menjadi keturunan Ismail dan Dia telah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah dan Dia telah memilih Hasyim dari Quraisy, dan Dia telah memilih aku dari keturunan Hasyim." HR at-Turmudzi dari Watsilah bin al-Asqa. Selain itu, dalam hadits lain disebutkan, "Dari Anas RA, Nabi saw bersabda, "Para imam pemimpin itu dari Quraisy. Jika mereka memerintah, mereka adil. Jika berjanji, mereka memenuhinya, dan jika mereka diminta belas kasihan, mereka akan berbelas kasih. Siapa saja di antara mereka yang tidak berbuat demikian, maka dia akan mendapatkan laknat Allah, laknat para malaikat, dan laknat seluruh manusia. Tidak dapat diterima taubat dari mereka dan tidak diterima pula tebusan azab dari mereka." HR. BUkhari dalam Al-Anbiya', Abu Daud, dan Imam Ahmad. Karena itulah, dengan keistimewaan tersebut, Allah memerintahkan kaum Quraisy untuk mensyukuri seluruh anugerah-Nya dengan hanya menyembah Allah. Perintah ini terdapat dalam penggalan ayat terakhir surah al-Quraisy. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
4 Tolakan kaum Quraisy Kaum Kafir Quraisy menolak ajaran islam karena mereka merasa berat meninggalkan agamanya dan tradisi hidup turun temurun dari leluhurnya. Dan mereka berkata “ Cukuplah bagi kami apa yang telah kami terima dari nenek moyang”. (QS.Al-Ma’idah : 104) 5. Larangan menyembah serta memperjual belikan berhala

Berikut ini ada 3 tiga alasan yang menjadi Sebab alasan kaum Quraisy menentang ajaran Islam mereka menolak keras ajaran Muhammad SAW, antara lain sebagai berikut 1. Takut hilangnya kekuasaan. Kaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Di masa itu terjadi perebutan kekuasaan antar suku. Mengapa kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW? Mendengar jawaban dari keponakannya tersebut, Abu Thalib merasa terharu, dan kemudian berkata; “Teruskanlah, demi Allah aku akan terus membelamu.” Karena langkah awal yang digunakan merasa gagal, kaum Quraisy kemudian menggunakan langkah selanjutnya untuk menentang dakwah Rasulullah saw. Mengapa Umayyah bin Khalaf menentang dakwah Rasulullah? Mereka menentang Rasulullah karena faktor ekonomi dan status sosial. Mereka khawatir jika memeluk agama Islam, maka ekonomi dan status ekonomi yang selama ini melekat pada mereka akan memudar. Umayyah bin Khalaf Al-Jumahi adalah satu dari mereka yang menentang dakwah Rasulullah karena motif ini. Ketiga, setia dengan agama nenek moyang. Mengapa kaum Quraisy menolak dakwah Rasulullah? Mereka percaya bahwa menyembah berhala adalah ajaran terbaik yang diwariskan oleh nenek moyang. Kaum Quraisy yang menolak dakwah Rasulullah karena alasan ini adalah Abu Jahal dan Ash bin Wail. 4. Perasaan iri, dengki, dan angkuh Salah satu sebab kaum Quraisy menolak ajaran Islam adalah perasaan sombong dan tinggi hati mengikuti kebesaran Allah SWT dan rasulNya. Sebab itu mereka mengambil sikap opsisi dan menentang ajaranNya. Kenapa dakwah Nabi Muhammad ditentang oleh kaum kafir Quraisy? Berikut adalah dua alasan mengapa kaum kafir Quraisy menolak serta menentang ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW FANATISME BUTA terhadap ajaran nenek moyang. KEANGKUHAN dan kesombongan, serta ketidakmampuan membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Mengapa kaum Quraisy berusaha menentang dan menghalangi dakwah Nabi Muhammad? Orangorang kafir Quraisy beranggapan bahwa tunduk kepada seruan Nabi Muhammad berarti tunduk kepada kepemimpinan Bani Abdul Muttalib. Mereka tidak menginginkan semua ini. 2. Nabi Muhammad menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya. Persamaan hak ini tidak sejalan dengan pemikiran bangsawan Quraisy. Sebagaimana yang banyak diketahui dari catatan para ahli sejarah Islam, bahwa sebelum Nabi Muhammad SAW di angkat menjadi Nabi dan Rasul, beliau merupakan orang yang dipercaya di tengah-tengah masyarakat makkah waktu itu. Akan tetapi setelah masyarakat makkah mendengar kalau nama Muhammad Saw itu di angkat menjadi Nabi, kemudian membawa ajaran Islam Tauhid, maka sikap dan perilaku masyarakat Makkah berbanding terbalik menjadi membenci dan menentang keras ajaran yang di bawa Nabi Saw tersebut. Berikut ini ada 3 tiga alasan yang menjadi penyebab alasan kaum Quraisy menentang ajaran Islam mereka menolak keras ajaran Muhammad SAW, antara lain sebagai berikut 1. Takut Hilangnya Kekuasaan Kaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Di masa itu terjadi perebutan kekuasaan antar suku. Dengan mengikuti ajakan Muhammad mereka menganggap bahwa mereka mengakui kekuasaan Muhammad. Mereka menganggap bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad maka telah tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim. 2. Takut Hilangnya Status Sosial Masyarakat Quraisy saat itu hidup dalam penggolongan-penggolongan status sosial atau kasta. Ada kaum majikan dan ada kaum budak. Budak yang dimiliki seseorang adalah golongan yang berkasta rendah. Mereka bisa diperjual belikan dan hak-haknya sebagai manusia tidak dihargai sama sekali. Para pembesar Quraisy pada umumnya memiliki status sosial tinggi. Mereka keberatan jika status sosial mereka disamakan dengan yang lain. Sementara Islam mengajarkan kepada manusia untuk saling menghargai satu sama lain sebab derajat manusia adalah sama, yang membedakannya di sisi Allah hanyalah tingkat ketaqwaannya saja. Oleh karena itu kaum kafir Quraisy menentang ajaran Islam. 3. Takut Hilangnya Perdagangan Terutama Perdagangan Patung Orang kafir quraisy adalah masyarakat penyembah berhala. Membuat berhala merupakan mata pencaharian masyarakat ketika itu. Mereka membuat berhala Latta, Uzza, Manat dan Hubbal kemudian dijual kepada orang-orang yang mengunjungi kakbah yang nantinya dijadikan sesembahan. Sementara itu Islam mengajarkan bahwa manusia hanya menyembah Allah semata dan tidak boleh menyembah selain Allah. Jika mereka mengikuti ajaran Islam maka mereka khawatir kalau mata pencahariannya sebagai pembuat patung tersebut akan hilang. Itulah tiga alasan utama penyebab kaum Quraisy Makkah menentang ajaran Dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah Ketika Rasulullah mulai melancarkan kegiatan dakwahnya secara terang-terangan di tengah-tengah tempat kaum Quraisy berkumpul, dan mengajak mereka untuk masuk Islam, bahkan beliau melakukan shalat di sisi Ka'bah. Orang-orang kafir yang tidak suka dengan ajaran Islam semakin membenci ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw. Lalu, kaum kafir Quraisy menghambat dan menghalangi dakwah Rasulullah melalui berbagai cara diantaranya 1. Penghinaan, ancaman dan siksaan terhadap Rasulullah SAW Rasulullah saw dihina sebagai orang gila, tukang sihir, anak celaka dan lain-lain dengan sebutan penghinaan. Suatu saat Rasul pernah dilempari kotoran domba, rumah beliau juga dilempari sampah dan kotoran. Untuk mencelakakan beliau, pernah diletakkan duri yang tajam di depan rumahnya, juga tindakan-tindakan lain yang sangat menyakitkan. 2. Penghinaan, ancaman dan aiksaan terhadap pengikut Rasulullah SAW Misalnya penghinaan dan penyiksaan yang ditimpakan kepada Bilal oleh majikannya. Ia dijemur di tengah terik matahari sambil dilempari batu. Tidak puas, majikannya pun mencambuknya dan menimpakan batu yang besar di tubuh bilal. Bilal kemudian diselamatkan oleh Abu Bakar dengan cara dibelinya dari majikannya dengan harga yang sangat tinggi. Contoh lain penyiksaan keji yang dilakukan kafir Quraisy adalah siksaan yang ditimpakan kepada Ayah dan ibu Ammar bin Yasir, mereka dibunuh dan bahkan ditusuk jantungnya oleh Abu Jahal. Sahabat lainnya yang mendapatkan perlakuan sama adalah Zamirah yang matanya dicungkil hingga buta. Kekejian mereka juga menyebabkan Hibab terbelah tubuhnya karena ditarik oleh dua ekor unta yang berlawanan arah. 3. Bujukan harta, kedudukan dan wanita Langkah ini dilakukan oleh kafir Quraisy dengan mengutus Utbah bin Rabi'ah untuk membujuk Rasulullah SAW dengan harta dengan janji berapapun Nabi meminta maka akan diberikan. Bahkan mereka membujuknya untuk menjadikan Nabi sebagai raja dan diiming-imingi wanita-wanita yang tercantik di seluruh Arab asalkan Rasulullah menghentikan kegiatannya menyebarkan agama Islam. Namun semuanya ditolak oleh Rasulullah. 4. Membujuk Nabi untuk bertukar sesembahan Kafir Quraiys menawarkan kepada Nabi untuk saling bertukar sesembahan. Dimana mereka meminta Nabi untuk menyembah tuhan Latta dan Uzza dalam beberapa hari, untuk kemudian mereka bersedia menyembah Allah. Namun usaha ini ditolak Nabi melalui firman Allah dalam QS. Al-Kafirun ayat 1-3. 5. Membujuk dan memprovokasi Abu Thalib Tindakan langsung terhadap Nabi selalu menghadapi kegagalan, maka kafir Quraisy mulai beralih untuk mempengaruhi dan membujuk paman Nabi Abu Thalib agar memerintahkan Nabi berhentik berdakwah. Mereka memprovokasi dengan memberikan ganti Rasulullah dengan seorang pemuda yang gagah dan ganteng, dengan syarat Abu Thalib tidak menghalangi mereka membunuh Nabi. Namun usaha mereka ditolak mentah-mentah oleh Abu Thalib. Provokasi lainya adalah membujuk Abu Thalib dengan pernyataan bahwa Nabi telah membawa ajaran yang bertentangan dengan ajaran para pendahulu dan nenek moyang bangsa Arab. Taktik ini juga gagal. Bahkan Nabi mengatakan "Seandainya matahari di letakkan di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, aku tidak akan berhenti menyampaikan dakwah sehingga berhasil atau aku mati karenanya". 6. Menghasut masyarakat Mekkah Upaya lain yang dilakukan kafir Quraisy untuk merintangi dakwah Nabi adalah dengan memempengaruhi masyarakat Quraisy untuk tidak mendengarkan dakwah atau bacaan-bacaan al-Qur'an, karena disebutkan oleh mereka sebagai jampi-jampi yang membuat mereka tertenung. Selain itu, mereka juga mengancam untuk tidak segan-segan membuat mereka sengsara atau bahkan dibunuh jika mengikuti ajaran Nabi Saw. 7. Pengasingan dan pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Muthallib Upaya ini merupakan upaya yang sangat menyengsarakan kaum Muslimin. Kafir Quraisy melarang siapapun untuk berinteraksi dengan Bani Hasim dan Bani Mutahllib, melakukan transaksi jual beli, menikahi atau dinikahi, menengok yang sakit atau menolong mereka. Pemboikotan ini dituliskan dalam selembar pengumuman yang ditempelkan di pintu gerbang masuk Ka'bah, sehingga semua orang tahu dengan ancaman berat bagi mereka yang melanggarnya. 8. Mempengaruhi pimpinan Negara-negara tetangga untuk menolak kehadiran Islam Ini dilakukan misalnya ketika sebagian sahabat Nabi hijrah ke Habsy. Kafir Quraisy datang menghadap raja mereka yang beragama Nashrani dan menjelaskan tentang ajaran Islam dengan tidak benar. Namun, ketika dikonfrontir dengan umat Islam yang dijurubicarai oleh Ja'far, akhirnya mereka kalah dan raja Habysi memberikan jamainan keamanan kepada umat Islam untuk hidup tentram di pembahasan tentang penyebab kaum Quraisy Makkah menolak ajaran Islam.

Dilahirkandi kota Ba’labek, Syria pada tahun 89H/708M. Terkenal sebagai seorang tokoh hadis yang terkemuka pada zamannya. Antara prinsip ajaran fiqhnya ialah menjauhkan penggunaan kaedah qiyas apabila wujudnya dalil yang jelas dalam al-Qur’an dan al-Sunnah. Mazhab al-Awza‘e terkenal di Syria, Jordan, Palestin dan Lubnan sehinggalah ke
Jakarta - Nabi Muhammad SAW menerima wahyu kerasulan pertama kali saat menjelang usia 40 tahun. Wahyu datang melalui Malaikat Jibril di Gua Hira pada suatu malam. Ada yang menyebut peristiwa itu terjadi pada 17 Ramadhan 13 tahun sebelum peristiwa malam tersebu, Muhammad suami Khadijjah binti Khuwailid itu sempat mengalami pergulatan batin selama beberapa hari. Hingga kemudian setelah tenang, putra Abdullah bin Abdul Muthalib pergi ke perjalanan ke Kakbah Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Waraqah bin Naufal, sepupu Siti Khadijjah. Kepada Waraqah, Muhammad menceritakan semua peristiwa yang dia alami di Gua Hira. Waraqah sebelumnya juga mendengar cerita senada dari Khadijjah. Waraqah meyakinkan bahwa Muhammad adalah Nabi yang diutus Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak Muhammad, Waraqah mengingatkan agar berhati-hati. Sebab saat menyampaikan wahyu Allah SWT, nantinya Muhammad bisa saja mendapat penolakan dari kaum kafir Quraisy. "Pastilah kau Muhammad akan didustakan orang, akan disiksa, akan diusir dan akan diperangi. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaan yang sudah diketahui-Nya pula," kata Waraqah kepada Nabi Muhammad SAW seperti dikutip Tim Hikmah detikcom dari buku Sejarah Hidup Nabi Muhammad karya Muhammad Husain Muhammad SAW, sang Penghulu Rasul itu pun terbayang akan perjuangan menyampaikan wahyu Allah SWT kepada kaum Quraisy. Mengajak kaum kafir Quraisy beriman kepada Allah SWT ketika itu bukan hal yang mudah."Mereka kaum Quraisy sangat kuat mempertahankan kebatilan itu. Mereka bersedia berperang dan mati untuk itu," kata Muhammad Husain Haekal dalam dalam sejumlah Sirah Nabawiyah, di awal kenabian Nabi Muhammad SAW terpaksa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3 tahun. Sampai kemudian turun wahyu Allah SWT, Surat Asy-Syua'ra ayat 214 sampai 216. وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ . وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ . فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَLatin-Arab Wa anżir 'asyīratakal-aqrabīn. Wakhfiḍ janāḥaka limanittaba'aka minal-mu`minīn. Fa in 'aṣauka fa qul innī barī`um mimmā ta'malụnArtinya "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan" QS. Asy-Syua'ra' 214-216Turun juga Al Quran Surat Al-Hijr ayat 94فَٱصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْمُشْرِكِينَLatin - Arab Faṣda' bimā tu`maru wa a'riḍ 'anil-musyrikīnArtinya Maka sampaikanlah olehmu Muhammad secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang yang Muhammad SAW kemudian memulai dakwah dengan terang-terangan dimulai dari keluarga terdekat yakni kalangan Bani Hasyim. Namun di antara kelarga Bani Hasyim hanya Ali bin Abu Thalib yang mau beriman kepada Allah SWT. Sementara Abu Thalib melindungi dakwah Muhammad namun belum mau mengucap itu, dakwah terang-terangan Nabi Muhammad selalu mendapat pertentangan dari kaum Quraisy. Bahkan, para pemuka Quraisy menuduh Nabi Muhammad gila dan sempat melemparkan kotoran ke tubuh Nabi. Termasuk yang menentang dakwah Nabi Muhammad SAW adalah sang paman, Abu Jahal dan Abu kaum kafir Quraiys Abu Jahal dan Abu Lahab menentang habis-habisan dakwah Rasulullah dan mengintimidasi pengikutnya. Mereka khawatir ajaran yang dibawa Muhammad bisa merusak agama nenek moyang kaum Quraisy yakni menyembah pun melakukan segala cara untuk menolak dakwah Rasulullah dengan mencoba membunuhnya. Kaum Quraisy membujuk Abu Talib dengan memberikan sejumlah uang tebusan untuk membiarkan Nabi Muhammad pembunuhan dilakukan dengan melibatkan orang di luar suku Quraisy sehingga tidak akan memecah perang saudara. Abu Talib yang mendengar hal itu pun melihat tanda keseriusan Quraisy dalam memerangi dakwah Nabi pun bergegas memanggil semua keluarga Bani Hasyim dan memberi tahu rencana suku Quraisy. Mereka pun berupaya melindungi Rasulullah dari segala teror yang yang dihadapi oleh Rasulullah ternyata juga terjadi pada keluarga Bani Hasyim. Kaum Quraisy diketahui memboikot segala jual-beli, pernikahan dan hubungan sosial dengan Bani Hasyim sehingga mengakibatkan mereka kesulitan mendapatkan bahan Quraisy berharap dengan adanya pemboikotan tersebut bisa membuat Bani Hasyim menyerahkan Rasulullah untuk dibunuh. Untuk itu, Abu Thalib memerintahkan seorang dari Bani Hasyim tidur di ranjang Rasulullah sehingga menyerupai Nabi berbagai kesulitan yang dialami Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya di Makkah, turunlah perintah hijrah. Awalnya tujuan hijrah adalah ke negeri Habasyah atau Ethiophia. Namun turun perintah agar umat Islam hijrah ke Madinah. pay/erd
GMiiKn.
  • l0e1o4v46i.pages.dev/244
  • l0e1o4v46i.pages.dev/53
  • l0e1o4v46i.pages.dev/338
  • l0e1o4v46i.pages.dev/59
  • l0e1o4v46i.pages.dev/503
  • l0e1o4v46i.pages.dev/617
  • l0e1o4v46i.pages.dev/949
  • l0e1o4v46i.pages.dev/524
  • l0e1o4v46i.pages.dev/563
  • l0e1o4v46i.pages.dev/799
  • l0e1o4v46i.pages.dev/182
  • l0e1o4v46i.pages.dev/888
  • l0e1o4v46i.pages.dev/391
  • l0e1o4v46i.pages.dev/945
  • l0e1o4v46i.pages.dev/222
  • 5 alasan suku quraisy menentang islam