RenunganHarian Kristen. April 17, 2012 ·. Kidung Agung 8 : 5 - 7. " kuat seperti maut" (ayat 6). Kerap kali cinta suami istri tampak menggebu di awal, tetapi luntur seiring berlalunya waktu. Bisa karena cinta hanya untuk memuaskan nafsu, mengangkat gengsi, mengisi hati yang sepi. Atau, cinta dianggap barang; menarik dan enak
7 1Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu,puteri yang berwatak luhur!Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan,karya tangan seniman. 2Pusarmu seperti cawan yang bulat,yang tak kekurangan anggur timbunan gandum,berpagar bunga-bunga bakung. 3Seperti dua anak rusa buah dadamu,seperti anak kembar kijang. 4Lehermu bagaikan menara gading,matamu bagaikan telaga di Hesybon,dekat pintu gerbang Batrabim;hidungmu seperti menara di gunung Libanon,yang menghadap ke kota Damsyik. 5Kepalamu seperti bukit Karmel,rambut kepalamu merah lembayung;seorang raja tertawan dalam cinta76–84 6Betapa cantik, betapa jelita engkau,hai tercinta di antara segala yang disenangi. 7Sosok tubuhmu seumpama pohon kormadan buah dadamu gugusannya. 8Kataku ”Aku ingin memanjat pohon korma itudan memegang buah dadamu seperti gugusan anggurdan nafas hidungmu seperti buah apel. 9Kata-katamu manis bagaikan anggur!”Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya,melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur! 10Kepunyaan kekasihku aku,kepadaku gairahnya tertuju. 11Mari, kekasihku, kita pergi ke padang,bermalam di antara bunga-bunga pacar! 12Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggurdan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup,apakah sudah mekar bunganya,apakah pohon-pohon delima sudah berbunga!Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu! 13Semerbak bau buah dudaim;dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat,yang telah lama dan yang baru saja telah kusimpan bagimu, kekasihku! Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru
KidungAgung 7. Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! karya tangan seniman. yang tak kekurangan anggur campur. berpagar bunga-bunga bakung. seperti anak kembar kijang. yang menghadap ke kota Damsyik. seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya. Arnold, B. T., & Choi, J. C. 2003. A Guide to Biblical Hebrew Syntax. Cambridge University Press. Assis, E. 2009. Flashes of Fire. A Literary Analysis of the Song of Songs. T & T Clark. Bachmann, M. L. G. 2017. Love is Strong as Death Song 86 Reading the Old Testament in a Context of Gender Violence. Congress Volume Stellenbosch, 302–328. Carter, C. S. 2019. Love A Embodied Medicine. International Body Psychotherapy Journal The Art and Science of Somatic Praxis, 181, 19–25. Chitchai, N., Senasu, K., & Sakworawich, A. 2020. The moderating effect of love of money on the relationship between socioeconomic status and happiness. Kasetsart Journal of Social Sciences, 41, 336–344. Clements, R. E., & Fabry, H. J. 1997. Mayim. In G. J. Botterweck, H. Ringgren, & Fabry Eds., Theological Dictionary of the Old Testament Vol. VIII, pp. 265–287. William B. Eerdmans Publishing Company. Dharamraj, H. 2018. Green-Eyed Lovers A Study of Jealousy in Song of Songs 85-7. Priscilla Papers, 321, 3–8. Exum, J. C. 2005. The Old Testament Library. Song of Songs Commentary. John Knox Press. Fishbane, M. 2015. Song of Songs. The Jewish Publication Society. Garrett, D., & House., P. R. 2004. Song of Song / Lamentation Vol. 23B. Thomas Nelson Inc. Gault, B. P. 2019. Body as Landscape, Love as Intoxication Conceptual Metaphors in the Song of Songs. SBL Press. Hamilton Jr, J. M. 2015. Song of Songs. A Biblical-Theological, Allegorical, Christological Interpretation. Christian Focus Publications Ltd. Harisantoso, I. T. 2019. Perceraian Warga GKJW di Kabupaten Jember Suatu Analisa Teori Pertukaran Sosial. Visio Dei Jurnal Teologi Kristen, 59–78. Holaday, W. L. 2000. Concise Hebrew and Aramaic Lexicon of the Old Testament. Koninklijke Brill NV. Hopf, M. R. 2017. The Song of Songs as a Hebrew “counterweight” to Hellenistic Drama. Journal of Ancient Judaism, 82, 208–221. Hudriansyah, H. 2018. Konversi Agama Migran Toraja Motivasi dan Implikasinya terhadap Hubungan Etnik-Religi Toraja di Kota Bontang, Kalimantan Timur. LENTERA Jurnal Ilmu Dakwah Dan Komunikasi, 21. Hunt, P. 2008. Poetry in The Song of Songs. A literary analysis Vol. 96. Peter Lang. Hwang, A., & Goh, S. 2002. Song of Songs. Asia Theological Association. Imray, K. 2013. Love is Strong as Death Reading the Song of Songs through Proverbs 1–9. The Catholic Biblical Quarterly, 75, 649–665. Isnaini, H. 2017. Memburu “Cinta” dengan Mantra Analisis Puisi Mantra Orang Jawa Karya Supardi Djoko Damono dan Mantra Lisan. Semantik Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia., 158–177. James, E. T. 2017. Landscapes of the Song of Songs, Poetry, and Place. Oxford University Press. Joubert, O. 2019. Embodied Desire Song of Songs and Body Theology. Stellenbosch University. Kaplan, J., & Wilson-Wright, A. M. 2018. How Song of Songs Became a Divine Love Song. In Biblical Interpretation Vol. 26. Koninklijke Brill NV. Landy, F. 2019. Erotic Words, Sacred Landscapes, Ideal Bodies Love and Death in the Song of Songs. In A Companion to World Literature pp. 1–10. Li, T., & Chen, Y. 2017. The destructive power of money and vanity in deviant tourist behavior. Tourism Management, 61, 152–160. Linafelt, T. 2002. Biblical love poetry ... and God. Journal of the American Academy of Religion, 702, 323–345. Mulder, M. J. 1997. resep. In G. J. Botterweck, H. Ringgren, & H. Fabry Eds., Theological Dictionary of the Old Testament Volume XIV, pp. 10–15. William B. Eerdmans Publishing Company. Murphy, R. E., & Huwiler, E. 2012. Proverbs, Ecclesiastes, Song of Songs, Understanding the Bible Commentary Series. Bakerbooks. Niko, N. 2018. Seni Cinta; Menggugat Maskulinitas Cinta. Sosial Budaya, 1501, 19–26. Rocha, S. D., & Burton, A. 2017. Strong as Death is LoveEros and Education at the End of Time. Espacio, Tiempo y Educación, 41, 1–12. Santoso, A. 2014. Cinta Kuat Seperti Maut; Tafsir Kitab Kidung Agung. STT Cipanas Press. Shuve, K. 2016. The Song of Songs and the Fashioning of Identity in Early Latin Christianity. Oxford University Press. Stuart, D. 1984. Old Testament Exegesis. A Primer for Students and Pastors Second. The Westminster Press. Tasselli, S. 2018. The power of love in organizations. Organization Studies, 35, 1–6. Telnoni, J. A. 2013. Tafsiran ALkitab Kidung Agung. Kidung Pembebasan, Kidung Solidaritas Perempuan, Kidung Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki. BPK Gunung Mulia dan Artha Wacana Press. Vanoni, G. 1997. Syîm, tesyûmâ. In G. J. Botterweck, H. Ringgren, & H. Fabry Eds., Theological Dictionary of the Old Testament Vol. XIV, pp. 89–111. William B. Eerdmans Publishing Company. Wagner, S. 1997. ’zz. In G. J. Botterweck, H. Ringgren, & Fabry Eds., Theological Dictionary of the Old Testament Volume XI, pp. 1–11. William B. Eerdmans Publishing Company. Zobel, H. J. 1997. Mātār, gesyem, zerem. In G. J. Botterweck, H. Ringgren, & Fabry Eds., Theological Dictionary of the Old Testament Vol. VIII, pp. 250–264. William B. Eerdmans Publishing Company. Zwan, P. van der. 2016. Longing for Belonging Beyond Belonging The Economic of Song of Songs. Journal for Semitics, 251, 371–389. Zwan, P. van der. 2017a. Beneath the Body-Images in the Song of Songs. Journal for Semitics, 262, 611–631. Zwan, P. van der. 2017b. Religiosity in the Aesthetic of the Song of Songs. Journal for Semitics, 261, 483–503. Zwan, P. Van der. 2017c. The “Openness” Of the Song of Songs. Journal for Semitics, 261, 461–482. Ayatkunci: Kidung Agung 2:7; 3:5; 8:4 - "Jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!". Kidung Agung 5:1 - "Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta!". Kidung Agung 8:6-7 - "Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan

Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? – Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau. – Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.

KidungAgung 8:6-7. Kidung Agung 8:6-7 TB - Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya.
8 1O, seandainya engkau saudaraku laki-laki,yang menyusu pada buah dada ibuku,akan kucium engkau bila kujumpai di luar,karena tak ada orang yang akan menghina aku! 2Akan kubimbing engkau dan kubawake rumah ibuku, supaya engkau mengajar kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum,air buah delimaku. 3Tangan kirinya ada di bawah kepalaku,tangan kanannya memeluk aku. 4Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalemmengapa kamu membangkitkan dan menggerakkan cintasebelum diingininya?Cinta kuat seperti maut85-7 5Siapakah dia yang muncul dari padang gurun,yang bersandar pada kekasihnya?– Di bawah pohon apel kubangunkan engkau,di sanalah ibumu telah mengandung engkau,di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau. 6– Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu,seperti meterai pada lenganmu,karena cinta kuat seperti maut,kegairahan gigih seperti dunia orang mati,nyalanya adalah nyala api,seperti nyala api Tuhan! 7Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta,sungai-sungai tak dapat orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta,namun ia pasti akan perempuan dan adiknya88-10 8– Kami mempunyai seorang adik perempuan,yang belum mempunyai buah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kamipada hari ia dipinang? 9Bila ia tembok,akan kami dirikan atap perak di atasnya;bila ia pintu,akan kami palangi dia dengan palang kayu aras. 10– Aku adalah suatu tembokdan buah dadaku bagaikan matanya ketika ituaku bagaikan orang yang telah mendapat bahagia dari pada Salomo811-12 11Salomo mempunyai kebun anggur di kebun anggur itu kepada para penjaga,masing-masing memberikan seribu keping perak untuk hasilnya. 12Kebun anggurku, yang punyaku sendiri, ada di hadapanku;bagimulah seribu keping itu, raja Salomo,dan dua ratus bagi orang-orang yang menjaga mempelai bersahut-sahutan813-14 13– Hai, penghuni kebun,teman-teman memperhatikan suaramu,perdengarkanlah itu kepadaku! 14– Cepat, kekasihku,berlakulah seperti kijang,atau seperti anak rusadi atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah. Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru
KidungAgung 8. Ilustrasi dari ayat pertama Kidung Agung, seorang pemusik memainkan musik di hadapan raja Salomo (Rothschild Mahzor, abad ke-15 M). Kidung Agung 8 (disingkat Kid 8) adalah bagian terakhir dari Kitab Kidung Agung dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Digubah oleh raja Salomo, putra raja Daud.
Siapakah dia yang datang dari padang gurun, bersandar pada kekasihnya? Aku membangunkan engkau di bawah pokok epal, di tempat engkau dilahirkan. Jadikanlah aku buah hatimu; jangan peluk sesiapa pun selain aku, kerana cinta itu sekuat maut, dan nafsu berkuasa seperti kematian. Nyalanya seperti nyala api, yang berkobar dengan dahsyat. Air yang banyak tidak dapat memadamkan cinta, air bah tidak dapat menenggelamkannya. Jika seorang memberikan segala hartanya untuk membeli cinta, pasti hanya hinaan yang didapatinya.
Senin 24 Agustus 2009 (Kidung Agung 2:8-13) Kidung Agung merupakan kumpulan nyanyian pujian/cinta dari sepasang kekasih. Kidung Agung diyakini ditulis Salomo selama masa hidupnya. Secara khusus perikop ini menceritakan kunjungan mempelai pria, Salomo ke rumah mempelai perempuan. Setting yang dipakai di dekat rumah kekasihnya.
Renungan Harian Remaja Kidung Agung 8 5-7 Mal Praktik Cinta Renungan Harian Remaja Kidung Agung 85-7. Apa ada yang salah dengan cinta? Jelas nggak ada yang salah dengan cinta karena cinta adalah ciptaan Allah. Ciptaan Allah yang baik dan inilah adanya. Cuman seringkali sikap kita dalam memperlakukan’ rasa cinta itu yang kerap salah. Waktu kita dilanda cinta atau cinta sama orang lain, kita malah melakukan cara-cara yang justru bertentangan dengan fir Tu. Terjadilah MBA hamil sebelum nikah, free sex, bunuh diri akibat putus atau cinta ditolak, main dukun buat ngedapetin pujaan hati, gonta-ganti pacar dan berbagai perilaku buruk yang mengatasnamakan cinta. Sedihnya, hal ini juga banyak dilakukan sama anak-anak Tuhan yang seharusnya sudah tahu dan ngerti kebenaran. Mal Praktik Cinta Kalau gara-gara cinta’ kita menomorduakan, bahkan ngelupain Tuhan, wah… ingat deh, itu sih, bukan cinta lagi namanya, dan sudah nggak bisa dibenerin lagi. Kalau minjem istilah kedokteran, kita sudah ngelakuin yang namanya mal praktik cinta. Menyalahgunakan cinta untuk memuaskan kepentingan, keinginan atau hawa nafsu kita semata. Harusnya kamu tahu, cinta yang dari Allah, nggak bakalan bikin kita mabok’ dan buta’, sehingga kita sulit ngebedain mana yang baik dan mana yang buruk. Cinta dari Allah nggak bakal menggiring kita memberontak sama ortu, sama aturan bahkan sama firman Tuhan. Cinta yang datang dari Allah nggak akan mencelakakan hidup kita. Jadi, jangan pernah bilang “cinta ini datang dari Allah’ kalau kita malah ngelakuin hal-hal yang buruk karena cinta. Ingat Sobat muda, kalau cinta kita sudah nggak lagi sesuai sama firman Tuhan, koreksi kembali apa cinta kita adalah cinta murni yang datangnya dari Tuhan? Jangan-jangan cinta kita cuma hawa nafsu semata. Kidung Agung ada mengingatkan, “Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!” Nah, jangan pernah membawa diri ke dalam pencobaan. Tapi serahkanlah diri dan carilah kehendak Allah, termasuk dalam urusan cinta! HUT – Renungan Harian Remaja Kidung Agung 85-7

KidungAgung 8 (Kid 8:1) O, seandainya engkau saudaraku laki-laki, yang menyusu pada buah dada ibuku, akan kucium engkau bila kujumpai di luar, karena tak ada orang yang akan menghina aku! (Kid 8:2) Akan kubimbing engkau dan kubawa ke rumah ibuku, supaya engkau mengajar aku. Akan kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum, air buah delimaku. (Kid 8:3) Tangan kirinya ada di bawah kepalaku

1Kidung Agung ciptaan Salomo.. 2 Ciumilah aku dengan bibirmu; cintamu lebih nikmat dari anggur!. 3 Engkau harum semerbak, namamu seperti minyak wangi yang tertumpah; sebab itulah gadis-gadis cinta padamu!. 4 Bergegaslah kita, ya rajaku, bawalah aku ke dalam kamarmu. Karena engkau kami semua bersukaria, dan memuji cintamu melebihi anggur; pantaslah gadis-gadis cinta padamu!
Dalamkitab Kidung Agung 8 : 5-7, meski masih bernuansa hubungan pasangan kekasih, namun penekananya lebih pada kekuatan cinta itu, kita dapat menggambarkan sinta TUHAN itu. Cinta si gadis digambarkan kekuatanya seperti kekuatan maut. Dalam mana cinta itu takkan dapat hilang dengan berbagai halangan atau rintangan yang ada.
oUKea.
  • l0e1o4v46i.pages.dev/57
  • l0e1o4v46i.pages.dev/140
  • l0e1o4v46i.pages.dev/774
  • l0e1o4v46i.pages.dev/857
  • l0e1o4v46i.pages.dev/247
  • l0e1o4v46i.pages.dev/559
  • l0e1o4v46i.pages.dev/622
  • l0e1o4v46i.pages.dev/299
  • l0e1o4v46i.pages.dev/968
  • l0e1o4v46i.pages.dev/368
  • l0e1o4v46i.pages.dev/687
  • l0e1o4v46i.pages.dev/453
  • l0e1o4v46i.pages.dev/529
  • l0e1o4v46i.pages.dev/89
  • l0e1o4v46i.pages.dev/513
  • kidung agung 8 5 7